Senin, 02 November 2015

Fakta, Konsep, Generalisasi dalam Pembelajaran IPS

Hasil gambar untuk fakta konsep dan generalisasi dalam ips
Dalam proses pembelajaran IPS terdapat hal-hal pokok yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik. Hal-hal tersebut adalah fakta, konsep, generalisasi, dan akhirnya teori-teori.
1.      Fakta
Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yg merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Fakta dapat menyebabkan lahirnya teori baru. Fakta juga dapat menjadi alasan untuk menolak teori yang ada dan bahkan fakta dapat mendorong untuk mempertajam rumusan teori yang sudah ada. Di lain pihak, teori dapat merangkum fakta dalam bentuk generalisasi dan prinsip-prinsip agar fakta lebih mudah dapat dipahami.
Banks (Ischak:2004:2.7) mengemukakan bahwa fakta merupakan pernyataan positif dan rumusannya sederhana. Ada kalanya guru juga perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian fakta ini dengan cara yang sederhana misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, seperti :
a.       Siapakah teman anda yang tidak hadir hari ini !
b.      Siapakah nama guru IPS anda ?
c.       Ada berapa meja belajar yang ada di ruang ini ?
Jawaban yang dikemukakan siswa atas pertanyaan di atas merupakan fakta. Dengan demikian, akan disadari bahwa fakta itu amat banyak dan tak terhitung jumlahnya. Namun, perlu disadari bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pengajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu pada fakta akan sangat terbatas. Hal ini dikarenakan oleh :
a.       Kemampuan untuk mengingat fakta sangat terbatas
b.      Fakta bisa berubah pada suatu waktu, misalnya tentang perubahan iklim di suatu kota, perubahan bentuk pemerintahan, dan sebagainya
c.       Fakta hanya berkenaan dengan situasi khusus.
Fakta merupakan salah satu bahan kajian yang amat penting dalam mata pelajaran IPS. Dengan kata lain bahwa fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Fakta merupakan titik awal untuk membentuk suatu konsep. Dari beberapa konsep yang saling berkaitan kita dapat membentuk suatu generalisasi. Fakta, konsep, dan generalisasi merupakan bahan kajian dalam Ilmu Pengetahuan Sosial yang harus dipahami siswa.
2.      Konsep
Perang, damai, konflik, dan sebagainya merupakan peristiwa sosial. Apakah perang merupakan konsep? Mengapa perang disebut sebagai konsep? Apa ciri-ciri konsep? Konsep merupakan salah satu komponen dasar yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS.
Bila beberapa fakta dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka hasilnya disebut dengan konsep. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), pengertian konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Jadi pengertian konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Contohnya “keluarga”, maka dalam konsep keluarga itu pasti ada bapak, ibu, anak, saudara. Contoh konsep lain adalah korupsi. Korupsi merupakan suatu tindakan penyimpangan dari untuk kepentingan umum dialihkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi konkret  yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut. Misalnya jika kita memperoleh sesuatu bahwa ada sebuah benda yang terbuat dari kayu, memiliki empat buah kaki, ada bidang datar di atas kaki tersebut yang dipergunakan untuk menulis. Maka dengan kemampuan mental kita, informasi yang berupa fakta tersebut kita sederhanakan dengan cara memberi nama atau label yaitu ”meja tulis”. Dari contoh tersebut menggambarkan bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir tersebut sering disebut dengan istilah ”konseptualisasi”.
Oleh karena itu, kesan mental (mental image) dari seseorang tentang suatu konsep akan berbeda karena tergantung kepada latar belakang pengetahuan, ilmu yang dimiliki, dan budaya orang yang melakukan konseptualisasi. Karena setiap orang membangun konsepnya sendiri berdasarkan pengalaman, dalam membaca buku, diskusi dan sebagainya sehingga ia menangkap sesuatu bahwa:
a.       Konsep bukan suatu verbalisasi/tidak spesifik.
b.      Konsep adalah kesadaran mental yang bersifat internal yang mempengaruhi perilaku.
Menurut Womack (1970), selain memahami konsep yang dibangun berdasarkan pengenalan kita terhadap atribut kelas (penggolongan) dan simbol, juga penting memahami tingkat arti (level of meaning) dari sebuah konsep. Ia berpendapat bahwa sebuah konsep studi sosial merupakan kata atau sekumpulan kata (prosa) yang berkaitan dengan satu gambaran tertentu yang menonjol dan bersifat tetap (Certain, vakint, inalienable, features = tetap, menonjol, tak dapat dicabut)
Konsep sangat penting bagi kehidupan manusia karena konsep dapat membantu seseorang untuk mengorganisasikan informasi atau data yang mereka terima. Konsep dapat menempatkan informasi dalam kategori-kategori atau kelompok-kelompok dan mempertimbangkan hubungan antar data. Berbeda dengan fakta yang terbatas pada situasi khusus, konsep mempunyai penerapan yang luas dan memiliki banyak penafsiran.
Konsep dapat diperoleh di mana seseorang harus mengenal, memahami, dan merumuskan data-data yang menjadi ciri atau atribut dari suatu konsep. Pengalaman sebelumnya sangat diperlukan untuk menghadapi bermacam konsep dalam situasi yang berbeda (http://growol.blogspot.com/2011/03/pengertian-fakta-konsep-dan.html#ixzz1yOCq5quQ).
Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase. Beberapa konsep yang bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini :


Manusia
Gunung
Lautan
Daratan
Rumah
Negara
Barang konsumsi
Pakaian
Pabrik.


Sementara konsep yang bersifat abstrak seperti berikut dibawah ini :


Demokrasi
Kejujuran
Kesetiaan
Keadilan
Kebebasan
Tanggung jawab
Hak
Pertimbangan
Sistem hukum


Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau difinisi yang ditentukan. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut atribut , misalnya konsep tentang “sepeda motor” dapat dijelaskan dengan atribut berikut :
a.       Kendaraan beroda dua.
b.      Digerakkan dengan mesin.
c.       Berbahan bakar bensin.
3.      Generalisasi
Kita membutuhkan uang untuk hidup. Ayam termasuk hewan berkaki dua. Kedua pernyataan ini menghubungkan beberapa konsep, yakni konsep uang dan hidup atau konsep ayam dan hewan. Apakah pernyataan tersebut merupakan generalisasi? Mengapa pernyataan tersebut disebut sebagai fakta? Apa ciri-ciri generalisasi? Generalisasi merupakan salah satu konsep dasar yang harus dikuasai untuk mempelajari IPS.
Hubungan antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis dinamakan generalisasi. Oleh karena itu generalisasi dapat berbentuk proposisi, hipotesis, inferens, kesimpulan, pemahaman, atau prinsip.
a.      Ciri-ciri generalisasi
1)      Menunjukkan hubungan antara dua konsep atau lebih.
2)      Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menunjukkan keseluruhan kelas dan bukan bagian atau contoh.
3)      Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
4)      Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
5)      Berisi pernyataan-pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang pasti dengan mengguna- kan sistem penalaran dan equity.
b.      Fungsi generalisasi.        
1)      Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran.
2)      Mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar.
3)      Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.
c.       Perbedaan antara konsep dan generalisasi.
GENERALISASI
KONSEP
a.       Generalisasi adalah dasar-dasar atau aturan-aturan yang dituangkan dalam kalimat yang kompleks.
a.       Konsep adalah suatu kesatuan atribut berkaitan. 
b.      Generalisasi memiliki tesis yang menunjukkan sesuatu tentang subjek kalimat.
b.      Konsep tidak memiliki tesis.
c.       Generalisasi bersifat objektif dan impersonal/tidak satu/umum.
c.       Konsep amat subjektif dan personal yang memiliki konotatif yang berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain.
d.      Generalisasi memiliki aplikasi yang universal.
d.      Konsep hanya terbatas pada orang-orang tertentu.
e.       Untuk membentuk suatu generalisasi pada taraf awal harus didukung oleh sejumlah besar fakta yang membawakan sejumlah konsep untuk mengungkapkan sebuah generalisasi. Fakta memiliki keberlakuan atau penerapan yang sangat terbatas kea rah waktu, tempat, dan ruang, atau kejadian lain.
e.       Sedangkan konsep memiliki daya keberlakuan dan penerapan yang lebih luas yang membantu seseorang untuk membentuk dan memahami suatu generalisasi. Dengan generalisasi kita dapat memperkirakan kejadian-kejadian yang akan datang. Karena memiliki keberlakuan yang lebih luas, maka konsep dan generalisasi lebih bersifat umum bila dibandingkan dengan fakta.
Ilmu pengetahuan tidak akan terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi, maka sudah tentu materi ilmu pengetahuan sosial tidak terbentuk sesuai dengan struktur ilmu yang ada. Peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi. Dengan demikian antara fakta, konsep, dan generalisasi merupakan suatu rangkaian keseluruhan (sistem) yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan dalam rangka membentuk suatu teori ilmu pengetahuan termasuk IPS
Konsep dan generalisasi memegang peranan penting dalam mengajar IPS. Pada tingkat SD lebih ditekankan pada pemahaman konsep, dan pada tingkat sekolah menengah ke atas lebih ditekankan kepada generalisasi. Untuk membentuk konsep pada diri anak tidaklah mudah. Konsep dapat dipelajari dengan efektif dengan mengemukakan sejumlah contoh yang positif. Hasil penelitian telah membuktikan bahwa konsep efektif diajarkan jika sejumlah contoh positif dikemukakan, sehingga dapat dibentuk karakteristik dari konsep yang di ajarkan, diikuti dengan contoh negatif yang menggambarkan karakteristik yang membedakannya.
1.      Evaluasi belajar
Bentuk soal : pilihan ganda
Petunjuk mengerjakan soal
*      Pilihlah jawaban yang benar
Soal-soal
1.      Segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu disebut dengan …………..
a.       Konsep
b.      Fakta
c.       Teori
d.      Generalisasi
2.      Suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama disebut dengan ………….
a.       Konsep
b.      Fakta
c.       Teori
d.      Generalisasi
3.      Hubungan antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis dinamakan …………
a.       Konsep
b.      Fakta
c.       Teori
d.      Generalisasi
4.      Tujuan utama pembelajaran IPS adalah :
a.       Untuk membantu meningkatkan kemampuan generasi muda dalam membuat keputusan-keputusan  rasional sebagai warga negara.
b.      Untuk membantu meningkatkan pengetahuan generasi muda dalam membuat keputusan-keputusan  rasional sebagai warga negara.
c.       Untuk membantu meningkatkan ketrampilan generasi muda dalam membuat keputusan-keputusan  rasional sebagai warga negara.
d.      Untuk membantu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, dan ketrampilan generasi muda dalam membuat keputusan-keputusan  rasional sebagai warga negara yang secara kultural memiliki keragaman, dan yang hidup dalam masyarakat demokratis  di dunia yang saling tergantung.
5.      Membantu dalam pemilihan bahan pengajaran; mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar; membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajar an dalam kurikulum studi IPS merupakan fungsi dari adanya ……………
a.       Konsep
b.      Fakta
c.       Teori
d.      Generalisasi
Bentuk soal : esei
Petunjuk mengerjakan soal
a.       Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar
b.      Bobot setiap soal maksimum 10
Soal-soal
1.      Jelaskan yang dimaksud dengan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS
2.      Uraikan manfaat fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS
Kunci Jawaban tes pilihan ganda
1.      B
2.      A
3.      D
4.      D
5.      D
Kunci jawaban tes esai
1.      Yang dimaksud dengan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS sebagai berikut.
a.       Fakta adalah segala sesuatu yang terjadi, dapat diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada tempat dan waktu tertentu.
b.      Konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama
c.       Generalisasi adalah hubungan antar dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara emperis.
2.      Manfaat fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS sebagai berikut.
a.       Fakta menjadi dasar pijakan dalam menganalisis sesuatu dan juga menjadi dasar dalam membentuk suatu konsep
b.      Manfaat konsep adalah menjadi bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menyelesaikan masalah kita harus menggunkan berbagai konsep ilmu sosial yang telah dipaparkan diatas, seperti konsep kelompok, konflik, perilaku, peran dan lain-lain. Tanpa menggunakan konsep itu akan sulit untuk memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasian, oleh sebab itu dibawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Manfaat generalisasi dalam IPS. Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan akhirnya membuat suatu generalisasi.

Daftar pustaka
Astuti, Siti Irene. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Yogyakarta: UPT MKU UNY
Barr, Robert D,  James L. Barth, S. Samuel Shermis, 1977, Defining the Social Studies, Bulletin 51, Virginia, NCSS
Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei Tentang Manusia.
Fenton E, 1967, Teaching the New Social Studies in Secondary School : An Inductive Approach, Bloomington, Indiana University Press
Hamersma, H.,  2008,  Pintu Masuk ke Dunia Filsafat, Yogyakarta : Kanisius
Hoselitz, F.B. (Ed), 1965  , A Reader’s Guide to The Social Sciences, New York : The Free Press
Ischak.2004. Pendidikan IPS di SD. Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Keller, Charles R.,  Needed : Revolution in the Social Studies, dalam Herbert Louis J., dan William Murphy (eds), 1971, Structure in the Social Studies, Washington, NCSS
Koentjaraningrat. 2000. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Mehlinger, H.D., 1987, The Study of American Political Behaviour, Bloomington: Indiana University Press
Supriadi, D.  & Mulyana, R. (Eds.), 2001, Prof. Muhammad Numan Somantri, M.Sc. : Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung :  Remaja Rosdakarya
Verhak, Ch., & Haryono, I., 1997, Filsafat Ilmu Pengetahuan-Telaah Atas Cara Kerja Ilmu-ilmu, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Wiryohandoyo, Soedarno,Ph.D.1994, Pendidikan Ilmu Sosial, (makalah seminar, di FPIPS IKIP Semarang)
Website :

4 komentar:

  1. trimakasih materinya bagus sangat memebantu saya

    BalasHapus
  2. Trims. Menjadi bahan tambahan jawaban tugas IPS dari UT
    kunjungi juga Blog Materi Belajar Sekolah dan Kuliah

    BalasHapus
  3. Apa judul Generaslisasi harus selalu disertai perbandingan konsep dan fakta ?

    BalasHapus